Selasa, 12 Agustus 2014

Kata Sejarah Secara Etimologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.
Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis.
Istilah ini masuk dalam bahasa Inggris pada tahun 1390 dengan makna "hubungan kejadian, cerita". Pada Bahasa Inggris Pertengahan, artinya adalah "cerita" secara umum. Pembatasan terhadap arti "catatan peristiwa masa lalu" muncul pada akhir abad ke-15. Saat itu masih dalam arti Yunani yang pada saat itu juga Francis Bacon menggunakan istilah tersebut pada akhir abad ke-16, ketika ia menulis tentang "Sejarah Alam". baginya, historia adalah "pengetahuan tentang objek yang ditentukan oleh ruang dan waktu", sehingga jenis pengetahuan disediakan oleh Ingatan (sementara Ilmu disediakan oleh akal, dan puisi disediakan oleh fantasi).
Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh karena itu masalah waktu penting dalam memahami satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi masalah ini dengan membuat periodisasi.
Dalam sebuah ekspresi linguistik sintetik vs. analitik / isolasi dikotomi, sekarang menunjuk kata yang berbeda untuk sejarah manusia atau bercerita secara umum. Di Jerman, Perancis, dan sebagian bahasa Jermanik dan Romantis, kata yang sama masih digunakan untuk pemakaian kata "sejarah" dan "cerita".
kata sifat historical dibuktikan dari tahun 1661, dan historic dari tahun 1669.
Historian dalam pengartian sebuah "Peneliti sejarah" dibuktikan dari tahun 1531. dalam semua bahasa Eropa, "sejarah" masih digunakan untuk pemakaian kata "apa yang terjadi dengan laki-laki", dan "studi ilmiah yang terjadi", arti yang terakhir kadang-kadang dibedakan dengan huruf kapital, "Sejarah", atau kata historiografi

Pengertian sejarah menurut para ahli

  • J.V. Bryce
Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
  • W.H. Walsh
Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti.
  • Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
  • Roeslan Abdulgani
Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.
  • Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.
  • Ibnu Khaldun (1332-1406)
Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.
  • R. Moh. Ali
Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut:
  1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
  • Peristiwa yang abadi
Peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
  • Peristiwa yang unik
Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.
  • Peristiwa yang penting
Peristiwa sejarah mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.

 

Masa Manusia belum mengenal tulisan

Pengertian Masa Praaksara

Masa praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara sering disebut sebagai masa prasejarah. Kehidupan manusia pada masa praaksara disebut sebagai kehidupan manusia purba. Manusia muncul di permukaan bumi kira-kira 3 juta tahun yang lalu bersama dengan terjadinya berkali-kali pengesan atau glasiasi dalam zaman yang disebut kala plestosen.

Kurun Waktu Masa Praaksara

Kurun waktu pada masa praaksara diawali sejak manusia ada dan berakhir sampai manusia mengenal tulisan. Berakhirnya masa praaksara setiap bangsa tidaklah sama. Bangsa Mesir telah mengenal tulisan. Sebaliknya, bangsa Australia baru mengenal tulisan sekitar awal abad ke-20. Berarti penduduk asli bangsa Australia baru meninggalkan masa praaksara pada awal abad ke-20.

Bangsa Indonesia meninggalkan masa praaksara kira-kira pada tahun 400 masehi. Hal ini diketahui dari adanya batu bertulis yang terdapat Muara Kaman, Kalimantan Timur. Prasasti tersebuttidak berangkat tahun, namun bahasa dan bentuk huruf yang dipakai member petunjuk bahwa prasasti itu dibuat sekitar tahun 400 Masehi.

Lingkungan alam pada masa praaksara

Keadaan alam di muka bumi selalu berubah-ubah, yang disebabkan oleh hal-hal berikut.
  1. Orogenesis atau gerakan pengangkatan kulit bumi.
  2. Erosi atau proses pengikisan lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh angin, air hujan, dan aliran air sungai
  3. Vulkanisme atau kegiatan gunung berapi
Masa praaksara disebut zaman es atau kala plestosen, dimana bagian barat Indonesia berhubungan dengan daratan asia tenggara, sedangkan bagian timur wilayah Indonesia berhubungan dengan Australia.

Kala plestosen berlangsung kira-kira 3 juta sampai 10 ribu tahun yang lalu. Dalam keseluruhan sejarah bumi, kala plestosen merupakan masa geologi yang paling muda dan singkat. Akan tetapi, bagi sejarah umat manusia, kala plestosen merupakan merupakan bagian yang paling tua.

Pada masa plestosen, suhu di bumi menurun dan gletser yang biasanya hanya terdapat di daerah-daerah kutub serta puncak gunung dan pegunungan tinggi meluas, sehingga daerah yang berdekatan dengan tempat-tempat tersebut dan tempat-tempat lain tertutup oleh lapisan es, misalnya di daerah Amerika, Eropa dan Asia serta pegunungan tinggi lainnya.

Akibat dari masa pengesan pada zaman plestosen adalah turunnya permukaan laut sehingga laut yang dangkal berubah menjadi daratan. Daratan-daratan baru inilah yang berperan sebagai jembatan bagi manusia dan hewan dalam melakukan perpindahan ke daerah lain untuk menghindari bencana dan mencari sumber makanan baru.

Awal kehadiran manusia

Menurut hasil penelitian ahli purbakala, diperkirakan manusia muncul sekitar 3 juta tahun yang lalu bersamaan terjadinya proses glasisasi atau pengesan daratan di bumi, yang disebut kala plestosen. Pada masa itu terjadi penurunan suhu di bumi sehngga sebahagian besar daratan di kawasan Amerika, dan Asia Eropa ,dan Asia tertutup lapisan es. Dengan kondisi alam yang demikian menjinakkan hewan/berburu hewan dan bercocok tanam serta dengan membuat alat-alat sederhana untuk membantu kegiatan hidupnya.

Kehidupan pada masa praaksara

Daerah daratan Sunda lebih banyak dihuni manusia daripada daratan Sahul. Pola kehidupan manusia pada masa plestosen adalah kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan makanan dan berburu. Mereka menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu, tulang dan tanduk.

Kondisi hewan pada masa plestosen tidak banyak berbeda dengan kehidpan manusia, yakni bahwa hidup hewan bergantung pada keadaan iklim dan tumbuh-tumbuhan. Tiap perubahan iklim dapat mengakibatkan berubahnya atau berpindahnya kelompok hewan. Di sapmping itu, adanya bencana alam juga menyebabkan proses berpindahnya hewan ke daerah lain.

Pada masa plestosen tingkat kehidupan manusia sangat bergantung pada alam dan kemampuan manusia dalam taraf berburu dan mengumpulkan bahan makanan dari hasil alam sekitarnya. Oleh karena itu lenyapnya berbagai jenis hewan disebabkan karena usaha perburuan yang dilakukan manusia.
Migrasi hewan dan manusia dari dataran Asia ke kepulauan Indonesia dimungkinkan karena terbentuknya paparan Sunda di sebelah barat dan paparan Sahul di sebelah timur pada kala plestosen akhir dan plestosen sebagai akibat turunnya permukaan laut.

Bagian barat yang mencakup Jawa, Sumatra dan Kalimantan bergabung dengan Asia. Sedangkan bagian timur yang mencakup Papua dan sekitarnya bergabung dengan Australia.

Manusia pada masa praaksara tidak mewariskan peninggalan-peninggalan, namun kehidupannya dapat diketahui dari sumber-sumber informasi sebagai berikut:
  • Hasil penggalian fosil
    Fosil adalah sisa-sia tumbuhan, hewan, dan bagian tubuh manusia yang telah membatu. Dengan ditemukannya fosil manusia merupakan petunjuk adanya kehidupan manusia pada masa praaksara. Fosil tersebut dinamakan fosil pandu.
  • Tempat perlindungan di bawah karang (abris sous rouches)
    Tempat perlindungan di bawah karang berbentuk gua, dan merupakan tempat perkampungan manusia pada masa praaksara yang hanya ditempati sementara waktu. Gua karang tempat perlindungan manusia praaksara dinamakan abris sous rouches. Di daerah tersebut ditemukan berbagai alat-alat dari batu, tulang, tanduk, dan kerang. abris sous rouches banyak ditemukan di Teluk Triton (Papua), Pulau Seram (Maluku), dan di gua Leang-Leang (Sulawesi Selatan).
  • Dapur sampah (kjokkenmoddinger)
    Salah satu jenis makanan manusia pada masa praaksara adalah kerang. Kulit kerang tersebut banyak dibuang di tempat-tempat tertentu, yang disebut sebagai dapur sampah atau kjokkenmoddinger. Di dapur sampah tersebut berupa bukit kerang dan sering diketemukan bekas peralatan yang biasa dipergunakan manusia praaksara. Hal ini banyak dijumpai di Medan (Sumatera Utara) dan di Langsa (Aceh).
  • Alat-alat yang dipergunakan manusia praaksara
    Manusia praaksara telah mengenal berbagai bentuk peralatan sederhana yang dipergunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jenis peralatan yang ditemukan pasa penemuan fosil manusia Indonesia ada zaman praaskara adalah beliung persegi dan kapak lonjong yang kedua alat tersebut di buat dari batu.
Persebaran alat-alat manusia praaskara tersebut sekaligus menunjukan bukti persebaran manusia pada masa praaskara. Bardasarkan sumber-sumber informasi tersebut di peroleh data mengenenai manusia Indonesia yang hidup pada masa praaskara.

Adapun berdasarkan hasil penelitian pakar antropologi dan pakar sejarah, manusia praaskara antara lain:
  1. Pithecanthropus Mojokertensis, merupakan fosil manusia praaskara yang ditemukan oleh duyfjes dan koeningswald, di perning, mojokerto, tahun 1936. Fosil tersebut berupa tengkorak anak usia 6 tahun. Berdasarkan penelitian, fosil tersebut telah berumur 1, 9 juta tahun. Hasil penemuan tersebut diteliti ulang oleh De Tera dan Movius pada tahun 1938 dan memutuskan bahwa fosil tersebut merupakan fosil manusia praaksara yang tertua.
  2. Meganthropus Paleojavanicus, meupakan hasil penelitian Von Koenigswald pada tahun 1941, di daerah Sangiran, Surakarta. Fosil tersebut menunjukkan kerangka tubuh manusia praaksara nerbadan besar tetpi tidak seberap tinggi (megan berarti besar). Meganthropus Paleojavanicus hidup sezaman dengan Pithecanthropus Mojokertoensis anmu tingkat kehidupannya lebih rendah (lebih primitif).
  3. Pithecantropus Erectus, fosil manusia purba yg ditemukan oleh Eugen Dubois, pada tahun 1890 di desa trinil Ngawi Jawa TImur. Fosil tersebut berbentuk kerangka manusia yang menyerupai kera maka disebut Pithecantropus Erectus yang berarti manusia kera berjalan tegak dibandingkan dengan Pithecantropus Mojokertoensis, bentuk tubuh Pithecantropus Erectus lebih maju.
  4. Homo Soloensis merupakan jenis fosil manusi praaksara yang ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo, oleh Ter Haar dan Ir Oppenoorth pada tahun 1931 – 1934 di desa Ngandong kabupaten Blora . Setelah diteliti ileh von koenigswald, fosil tersebut tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus . mahkluk itu disebut Homo Soloensis, yang berarti manusia dari Solo.

Apakah Sejarah itu

Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Dengan mempelajari sejarah kita akan mendapat gambaran tentang kehidupan masyarakat di masa lampau atau mengetahui peristiwa–peristiwa yang terjadi di masa lampau. Peristiwa maupun kejadian di masa lampau dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa yang akan datang.

Masa Lampau
Peristiwa sejarah merupakan fakta yang kekal dan abadi, serta tidak pernah berubah.

Masa Kini
Generasi penerus memahami peristiwa sejarah. Tujuannya, agar peristiwa sejarah yang tidak baik, tidak terulang untuk yang kedua kalinya

Masa Datang/ Depan
Peristiwa sejarah dapat dijadikan pandangan atau pedoman hidup suatu bangsa agar lebih berhati – hati dalam bertindak dan mengambil keputusan.


Arti Sejarah
Dan secara etimologi kata sejarah berasal dari Bahasa Arab yaitu dari kata Syajarotun dan akhirnya menjadi kata Sejarah, yang artinya adalah pohon. Pohon memiliki makna filosofis, yaitu patah tumbuh hilang berganti. Jadi sejarah sama artinya dengan pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke tingkat yang lebih maju. Dalam Bahasa Arab sendiri ilmu yang mempelajari kisah–kisah pada masa lalu disebut Tarikh. Dalam Bahasa Inggris kata sejarah dikenal dengan sebutan History yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu Istoria. Menurut orang Yunani history adalah catatan tentang orang pandai, artinya hanya orang pandai yang mampu mengambil peran besar bagi masyarakatnya. Sedangkan dalam Bahasa Jerman kata sejarah disebut Geschicht, yang artinya sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

Dibawah ini pengertian sejarah menurut para ahli sejarah.
a. Herodotus

Dikenal dengan sebutan The Father of History mengemukakan bahwa “Sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia”.
b. Ibnu Khaldun
Di bukunya yang berjudul “Mukadimah” dijelaskan bahwa sejarah adalah “Catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan – perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu”.
c. W.J.S Poerwadarminta
Dalam bukunya Kamus Umum Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian sebagai berikut:
Sejarah berarti silsilah atau asal usul
Sejarah berarti kejadian atau peristiwa yang benar–benar terjadi pada masa lampau.
Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar–benar terjadi pada masa lampau.
d. R. Moh. Ali
Di dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia menegaskan pengertian
sejarah sebagai berikut:
Jumlah perubahan–perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan disekitar kita.
Cerita tentang perubahan–perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan–perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

Sejarah ada setelah manusia ada di muka bumi. Sejarah mempunyai sifat yang spesifik dibanding ilmu lainnya yaitu :
1) Masa lalu yang dilukiskan menurut urutan waktu atau kronologis.
2) Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas.
3) Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang (tiga dimensi).
4) Kebenarannya bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apabila ditemukan data    
    pembuktian yang baru.

Ciri – Ciri dan Unsur Utama Sejarah
Sejarah merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkembang dengan metode– metode serta standart–standart tertentu. Ada beberapa ciri–ciri yang menunjukkan bahwa peristiwa itu termasuk dalam peristiwa sejarah atau bukan. Ciri–cirinya adalah :
A. Peristiwa yang unik
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik karena hanya satu kali terjadi dan tidak pernah terulang persis sama untuk yang kedua kalinya.
B. Peristiwa yang abadi
Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa abadi, karena peristiwa tersebut tidak berubah–ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
C. Peristiwa yang penting / Peristiwa besar
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa penting dan dapat dijadikan momentum, karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak

Unsur penting dalam sejarah:
 Manusia
 Waktu
 Tempat / Ruang
 Perubahan
 Keberlanjutan

a. Sejarah Sebagai Peristiwa
Karena peristiwa sejarah itu benar–benar ada dan terjadi, kemudian kejadian sejarah dianggap sebagai kenyataan sejarah. Peristiwa – peristiwa yang telah terjadi di masa lampau menjadi materi yang sangat penting dalam pembahasan ilmu sejarah. Tidak setiap peristiwa tercatat dalam catatan sejarah. Yang tercatat adalah hanya peristiwa yang unik, yang hanya sekali terjadi, dan merupakan peristiwa penting seperti yang tercatat pada ciri–ciri sejarah di halaman sebelumnya.
b. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai Kisah itu tidak pernah lepas dari peristiwa–peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau yang berupa ingatan manusia yang bersifat oral history karena peristiwa–peristiwa dan kejadian–kejadian yang telah terjadi di masa lampau. Dalam bentuk kisah sejarah inilah peristiwa masa lalu di hadirkan kembali sebagai data sejarah.
c.  Sejarah sebagai Ilmu
Berikut ini adalah para ilmuwan yang berpendapat mengenai sejarah. Menurut Burry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. York Powell menyatakan bahwa sejarah bukanlah sekedar suatu cerita yang indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan.

Sejarah sebagai Ilmu

1. Empiris
Ilmu sejarah termasuk ilmu – ilmu empiris. Kata empiris berasal dari kata Yunani empeiria yang berarti pengalaman. Jadi dapat kita simpulkan bahwa empiris artinya sejarah itu diperoleh dari hasil penelitian, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan.
2. Memiliki Objek
Sejarah memiliki objek sebagai bahan kajiannya. Adapun objek sejarah adalah manusia dengan waktu. Dengan kata objek sejarah adalah kehidupan masa lampau namun dapat dikaitkan dengan masa sekarang dan masa yang akan datang. Akan tetapi objek sejarah lebih ditekankan kepada manusia dalam sudut pandang waktu.
3. Memiliki Teori
Dalam bahasa Yunani theoria berarti renungan. Jadi sejarah mempunyai teori artinya berisi satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu. Ada banyak teori, seperti teori tentang nasionalisme, teori geopolitik, teori Challenge and Response oleh Arnold Toynbee, teori konflik sosial dari Karl Marx, dan teori Future Shock
oleh Alfin Tofler.
4. Memiliki Metode
Methodos dalam bahasa Yunani berarti cara. Dari situlah sejarah dipisahkan, ada sejarah ilmiah dan ada sejarah populer. Sejarah ilmiah yang juga dikenal sebagai sejarah akademis dalam pembahasannya lebih banyak menggunakan metode ilmiah sehingga terkesan kaku untuk dibaca. Sedangkan sejarah populer dengan berlandaskan kesusastraan menjadi lebih menarik untuk di baca.

a. Periodisasi
Periodisasi bisa diartikan sebagai pembagian menurut zaman. Hal ini di maksudkan
untuk mempermudah dalam memahami perkembangan yang terjadi dalam sejarah
perkembangan manusia. Pembuatan periodisasi dalam sejarah bisa didasarkan pada
urutan abad, hasil teknologi kebudayaan, ataupun menurut pengertian dinasti dan juga
taraf perkembangan ekonomi.
b. Kronologi
Kronologi dapat diartikan urutan waktu dari sejumlah kejadian atau
peristiwa.Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu
sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan
waktunya atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis).
c. Kronik
Kata kronik ditemukan dalam sejarah dinasti – dinasti dan kerajaan Cina. Pada
dasarnya merupakan daftar angka tahun dengan pernyataan peristiwa.Kronik diartikan
juga bahan-bahan yang masih saling lepas.
d. Historiografi
Historiografi merupakan suatu upaya untuk menyampaikan suatu peristiwa kepada
masyarakat umum dalam bentuk tulisan yang disusun secara ilmiah dengan
menggunakan metode-metode tertentu.
Historiografi memiliki tujuan :
a. Sekedar kemenangan pribadi
b. Koreksi
c. Kisah kepahlawanan
d. Sebagai apologi

Kegunaan Sejarah dalam kehidupan masyarakat :
a. Memberikan Kesadaran Waktu
b. Memberikan Pelajaran yang Baik
c. Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme)
d. Memberikan ketegasan Identitas Nasional dan Kepribadian Suatu Bangsa
e. Sumber Inspirasi
f. Sarana Rekreatif

Tiga fungsi sejarah:
1. Membangun kembali penghargaan dan komitmen terhadap heterogenitas antar etnis dan golongan
2. Memberikan identitas dan perspektif nasional ditengah masyarakat global
3. Memberikan inspirasi sekaligus cerminan betapa bangsa ini dibangun lewat proses sejarah yang
    begitu lama dan unik.